STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN CRONIC KIDNEY DISEASE...


A.     Pengertian
                  CRF merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan ireversible, yang menyebabkan kemampuan tubuh gagal untuk mempetahankan metabolisme dan keseimbangan cairan maupun elektrolit, sehingga timbul gejala uremia yaitu retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah (Smeltzer, 2001).

B.     Etiologi
                  Glumerulonefritis, nefropati analgetik, nefropati refluks, ginjal pilikistik, nefropati diabetik dan penyebab lain seperti hipertensi, obstruksi, gangguan vaskuler, infeksi, agen toksik, gout dan tidak diketahui(Mansjoer, 1999)

C.     Manifestasi Klinik
1.        Kelainan hemopoesis, dimanifestasikan dengan anemia
a.       Hemolisis sel eritrosit
b.      Ulserasi saluran cerna
c.       Gangguan pembekuan
d.      Masa hidup eritrosit memendek
e.       Bilirubin serum meningkat             
2.       Kelainan saluran cerna
a.       Mual, muntah, anoreksia dan cegukan
b.      Stomatitis uremia
c.       Pankreatitis
3.       Kelainan mata :
a.      Fundus hipertensif
b.      Mata merah
4.       Kelainan Kulit
a.        Gatal/Pruritus
b.      Kering bersisik
c.       Kulit mudah memar
5.       Neuro psikiatri
6.       Kelainan selaput serosa
7.       Neuromuskular meliputi: Kejang, kedutan otot, tidak mampu konsentrasi dan perubahan tingkat kesadaran
8.       Kardiovaskuler meliputi: Hipertensi, CHF, Edema Pulmoner & Perikarditis


D.     Patofisiologi
Perjalanan umum CRF melalui tiga stadium yaitu :
1.      Stadium I (Penurunan Cadangan Ginjal )
a.       Creatinin serum dan kadar BUN normal
b.      Asimtomatik
c.       Tes bebas kerja ginjal (pemekatan kemih, tes GFR)
2.      Stadium II (Insufisiensi Ginjal)
a.       Kadar BUN meningkat (tergantung pada kadar protein dalam darah)
b.      Kadar kreatinin serum meningkat
c.       Nokturia dan poliuri (karena kegagalan pemekatan)
3.      Stadium III ( gagal ginjal stadium akhir atau uremia)
a.       Kadar ureum dan kreatinin sangat meningkat
b.      Ginjal tidak dapat menjaga homeostasis cairan dan elektrolit
c.       Air kemih atau urin isosmatis dengan plasma dengan BJ 1.010

E.     Pemeriksaan Penunjang
1.        Laboratorium
a.       Pemeriksaan penurunan fungsi ginjal
Ø  Ureum kreatinin
Ø  Asam urat serum
b.      Identifikasi etiologi gagal ginjal
Ø  Analisis urin rutin
Ø  Mikrobiologi urin
Ø  Kimia darah
Ø  Elektrolit
Ø  Imunodiagnosis
c.       Identifikasi perjalanan penyakit
Ø  Progresifitas penurunan fungsi ginjal
Ø  Hemopoesis
Ø  Elektrolit
Ø  Endokrin
Ø  Pemeriksaan lain (infark miokard)
2.       Diagnostik
a.       Etiologi CRF dan terminal
Ø  Foto polos abdomen
Ø  USG
Ø  Nefrotogram
Ø  Pielografi Retrograde
Ø  Pielografi Antegrade
Ø  Mictuating Cysto Urograpy (MCU)
Ø  CT Scan Abdomen
Ø  MRI
b.      Diagnosis Pemburuk Fungsi Ginjal
Ø  Renogram
Ø  USG

F.      Penatalaksanaan
1.        Penatalaksanaan Konservatif
a.       Pengaturan diit protein
b.      Pengaturan diit kalium
c.       Pengaturan diit natrium
d.      Pengaturan diit cairan
2.       Terapi Simtomatik
a.      Suplemen alkali
b.      Tranfusi
c.       Obat-obatan lokal dan sistemik
d.      Anti hipertensi
e.       Diuretik
3.       Terapi Pengganti
a.      HD
b.      CAPD
c.       Transplantasi

G.     Komplikasi
1.       Hiperkalemia
2.       Perikarditis
3.       Hipertensi
4.       Anemia
5.       Penyakit tulang serta kalsifikasi metastatik

H.     Asuhan Keperawatan
1.      Pengkajian
a.       Identitas Pasien
b.       Pemeriksaan Fisik
1)      Keadaan Umum Klien
Ø   Data Subyektif :
-          Badan lemah
-          Cepat lelah
Ø  Data Obyektif :
-          Nampak sakit
-          Pucat keabu-abuan
-          Kadang-kadang disertai udema ekstremitas
-          Napas terengah-engah.
2)      Kepala
Ø   Retinopati
Ø  Conjungtiva anemis
Ø  Sklera ikterik dan kadang-kadang disertai mata memerah
Ø  Rambut rontok
Ø  Muka tampak sembab
Ø  Napas dari mulut bau amoniak
3)      Leher
Ø  JVP meningkat atau tidak
Ø  Pembesaran kelenjar atau tidak
4)      Dada
Ø  Gerakan simetris ka/ki
Ø  Ronchi basah/kering
Ø  Udema paru
5)      Abdomen
Ø  Ketegangan
Ø  Ascites
Ø  Kram perut
Ø  Mual / muntah
6)       Kulit
Ø  Gatal-gatal
Ø  Mudah sekali berdarah
Ø  Kering dan bersisik
Ø  Keringat dingin, lembab
Ø  Perubahan turgor kulit
7)      Ekstremitas
Ø  Kelemahan gerak
Ø  Kram
Ø  Udema
c.       Pemeriksaan Per Sistem
1)      Sistem Kardiovaskuler
Ø  Tachicardi
Ø  Bradikardi
Ø  Disritmia jantung
Ø  Syok
Ø  GJK
2)      Sistem Pernapasan
Ø  Tacipnea
Ø  Rales
Ø  Edema paru
Ø  Pneumonia
3)      Sistem Pencernaan
Ø  Nyeri abdomen
Ø  Mual, muntah
Ø  Diare
4)      Sistem Neurologis
Ø  Kacau mental
Ø  Penurunan tingkat kesadaran
Ø  Kejang
5)      Sistem Psikologis
Ø  Ansietas
Ø  Gangguan konsep diri
Ø  Takut mati
6)      Sisi Pemasangan Kateter
Ø  Kemerahan
Ø  Nyeri
Ø  Bengkak
Ø  Drainase
Ø  Drainase dialisat disekitar kateter
Ø  Perdarahan
7)      Retensi Larutan Dialisa
Ø  Larutan dialisa keruh
Ø  Merah terang
Ø  Warna fekal
Ø  Berbau busuk

2.      Diagnosa Keperawatan
Pada klien dengan Cronic Kidney Disease, diagnosa keperawatan menurut NANDA adalah :
1)      Cemas berhubungan dengan krisis situasi
2)      Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis, mual, muntah, anoreksia, pembatasan diit dan perubahan membran mukossa mulut
3)      Kelebihan volume cairan b.d. gangguan mekanisme regulasi, retensi natrium dan cairan
4)      PK Anemia
5)      PK: Hiperkalemia

Rencana Keperawatan

No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
1.
Cemas b.d krisis situasi



Setelah diberikan   penjelasan
dan perawatan selama ... X 24 jam klien dapat mengontrol cemas dengan kriteria :
 
Mengotrol cemas (1402)
-          Klien / keluarga mampu mengidentifikasi dan me-ngungkapkan gejala cemas.
-          Mengidentifikasi, mengung-kapkan, dan menunjukkan teknik untuk mengontrol cemas
-          Vital sign (TD, nadi, respirasi) dalam batas normal
-          Postur tubuh, ekspresi wa-jah, bahasa tubuh, dan tingkat akivitas menunjuk-kan berkurangnya kece-masan.
-          Menunjukkan peningkatan konsentrasi dan akurasi da-lam berpikir

Menurunkan Cemas (5820)
1.  Gunakan pendekatan dengan konsep atraumatik care
2.          Jangan memberikan jaminan tentang prognosis penyakit
3.  Jelaskan semua prosedur dan dengarkan keluhan klien / keluarga
4.  Pahami harapan klien / keluarga dalam situasi stres
5.  Temani klien / keluarga untuk mem-berikan keamanan  dan  mengurangi takut
6.  Bersama tim kesehatan, berikan informasi  mengenai diagnosis, tindakan,  prognosis
7.  Anjurkan keluarga untuk menemani anak dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
8.  Lakukan massage pada leher dan pung-gung, bila perlu
9.  Bantu klien mengenal penyebab kece-masan
10.Dorong klien / keluarga untuk meng-ungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi tentang penyakit
11.Instruksikan klien / keluarga meng-gunakan teknik relaksasi (seperti napas dalam, distraksi dll)

Teknik Calming (5880)
1     Pertahankan kontak mata
2     Turunkan stimulus pembuat cemas
3     Libatkan keluarga
4     Presence
Ø  Tunjukkan penerimaan
Ø  Jaga ketenangan
Ø  Tunjukkan kesiapan jika keluarga dank lien memerlukan bantuan
Ø  Cari orang lain yang dipercaya untuk memberikan support
2
Ketidakseimbangan nutri-si: kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis, mual, muntah, anoreksia, pembatasan diit dan peru-bahan membran mukossa mulut


 Setelah diberikan penjelasan dan perawatan selama ... X 24 jam kebutuhan nutrisi ps terpenuhi dengan kriteria :

Status nutrisi (1004)
-          Pemasukan nutrisi yang adekuat
-          Pasien mampu menghabiskan diet yang dihidangkan
-          Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
-          Nilai laboratorim, protein total 8-8 gr%, Albumin 3.5-5.4 gr%, Globulin 1.8-3.6 gr%, HB tidak kurang dari 10 gr %
-          Membran mukosa dan konjungtiva tidak pucat


Terapi gizi (1120)
1.       Monitor masukan makanan / minuman dan hitung kalori harian secara tepat
2.       Kaloborasi ahli gizi
3.       Pastikan dapat diet TKTP
4.       Berikan perawatan mulut
5.       Pantau hasil labioratoriun protein, albumin, globulin, HB

Monitoring Gizi (1160)
1.       Timbang berat badan klien pada interval tertentu
2.       Amati kecenderungan pengurangan dan penambahan berat badan
3.       Monitor jenis dan jumlah latihan yang dilaksanakan
4.       Monitor respon emosional klien ketika ditempatkan pada suatu keadaan yang ada makanan
5.       Monitor lingkungan tempat makanan
6.       Amati rambut yang kering dan mudah rontok
7.       Monitor mual dan muntah
8.       Amati tingkat albumin, protein total, hemoglobin dan hematokrit
9.       Monitor tingkat energi, rasa tidak enak badan, keletihan dan kelemahan
10.    Amati jaringan penghubung yang pucat, kemerahan, dan kering
11.    Monitor masukan kalori dan bahan makanan

Manajemen Nutrisi (1100)
1.       Kaji apakah klien ada alergi makanan
2.       Kerjasama dengan ahli gizi dalam me-nentukan jumlah kalori, protein dan le-mak secara tepat sesuai dengan kebu-tuhan klien
3.       Jauhkan urinal, kotak drainase, bebat dan pispot
4.       Sajikan makanan hangat dengan variasi yang menarik
5.       Anjurkan masukan kalori sesuai ke-butuhan
6.       Ajari klien tentang diet yang benar sesuai kebutuhan tubuh
7.       Monitor catatan makanan yg masuk atas kandungan gizi dan jumlah kalori
8.       Timbang berat badan secara teratur
9.       Anjurkan penambahan intake protein, zat besi dan vit C yang sesuai
10.    Pastikan bahwa diet mengandung  makanan yang berserat tinggi untuk mencegah sembelit
11.    Beri makanan protein tinggi , kalori tinggi dan makanan bergizi yg sesuai
12.    Pastikan kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
3.
Kelebihan volume cairan b.d. gangguan mekanisme regulasi, retensi natrium dan cairan
 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... X 24 jam klien  mengalami keseim-bangan cairan dan elektrolit, dengan kriteria :.

Keseimbangan Cairan (0601)
-          Bebas dari edema ana-sarka, efusi
-          Suara paru bersih
-          Tanda vital dalam batas normal
Fluit Manajemen (4120)
1.       Monitor status hidrasi kelembaban membran mukosa, nadi adekuat)
2.       Monitor tnada vital
3.       Monitor adanya indikasi overload / retraksi
4.       Kaji daerah edema jika ada

Fluit Monitoring (4130)
1.       Monitor intake/output cairan
2.       Monitor serum albumin dan protein total
3.       Monitor RR, HR
4.       Monitor turgor kulit dan adanya kehausan
5.       Monitor warna, kualitas dan BJ urine
4
PK Anemia
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... X 24 jam klien dapat meminimalkan atau mengatasi komplikasi anemia ditandai dengan :

-          Hb > atau sama dengan 10 gr%
-          Toleransi terhadap aktifitas
-          Konjungtiva tidak anemis
-          Tidak sianosis
1     Anjurkan untuk menggunakan sikat gigi yang halus dan menghindari menghembus-kan nafas dengan keras melalui hidung, kon-stipasi dan olahraga kontak tubuh.
2     Bila klien dengan terapi alpha eripoetin, pantau :
Ø   TD
Ø  Kadar Hmt dan retikulosit setiap minggu
Ø  Fe, kapasitas ikatan Fe total dan nilai feritin total
Ø  Kalium serum
3     Bila pada terapi alpha epoetin, HMT turun evaluasi :
Ø  Status Fe
Ø  Kadar aluminium
Ø  Anjurkan untuk menyingkirkan antasida luminium
Ø  Resiko kehilangan darah
Ø  Kaji penyebab yang mendasari
4     Pantau tanda dan gejala anemia :
Ø  Pantau hitung sel darah merah, Hematokrit, Hb < 10gr/dl
Ø  Wajah pucat,sklera icteric, konjungtiva anemis
Ø  Perubahan fungsi mental, gelisah
Ø  Kulit dingin, lembab
Ø  Gangguan hemodinamik
5      Kolaborasi dokter untuk pemberian :
Ø  Terapi intravena, suplemen besi, asam folat, epogen, multivitamin, tranfusi darah dan diet
Ø  Hindari pengambilan spesimen darah yang tidak perlu
5.
PK: Hiperkalemia
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... X 24 jam klien dapat meminimalkan atau mengatasi komplikasi hi-perkalemia ditandai dengan kriterial :

-          Kadar kalium klien normal
-          Pola EKG normal
-          Tanda-tanda vital dalam batas normal
1.    Pantau  kadar kalium serum  dan beritahu dokter jika nilainya melebihi 5,5 meq/l
2.    Kaji adanya kelemahan otot, diare, perubahan EKG ( gelombang T memeuncak dan QRS melebar)
3.    Kelola terapi koreksi Hiperkalemia sesuai protap



DAFTAR PUSTAKA
Bongard, Frederic,S, Sue, darryl. Y, 1994, Current, critical, care diagnosis and treatment, first ed, Paramount Publishing Bussuess and group, Los Angeles

Doenges, Marilynn. E, 1993, Rencana Asuhan Keperawatan, Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, alih bahasa I Made Kariasa, EGC, Jakarta

Susan Martin Tucker,et al, 1993, Standar Perawatan Pasien ;Proses Keperawatan, Diagnosis,  dan Evaluasi, alih bahasa Yasmin Asih, Skp dkk, EGC, Jakarta
Smeltzer, Suzanne C, 2001, Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa dr.H.Y Kuncara dkk, EGC, Jakarta









Post a Comment