TUGAS MAKALAH
PENGHANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NILAM MIYA
KELAS: X
AKUNTANSI 1
SMKN 2 KOBA
TAHUN AJARAN 2016/2017
Pendahuluan
Latar Belakang
Administrasi perkantoran atau tata usaha sudah dilaksanakan sejak zaman kuno
sewaktu orang mulai bisa menulis huruf sampai dewasa ini.Tetapi,setelah zaman
modern terutama mulai abad 20 ini tata usaha mengalami perubahan dalam
bentuk,susunan,maupun coraknya.
Boleh dikatakan kini tidak ada sesuatu instansi pemerintahan,badan swasta,dan
kehidupan masyarakat apap pun yang tidak melakukan tata usaha.Pertumbuhan
administrasi perkantoran atau tata usaha yang demikian meluas itu disebabkan
oleh berbagai faktor dalam dunia modern ini seperti misalnya pertambahan
penduduk,perluasan pendidikan,kemajuan teknologi,perkembangan badan usaha-usaha
yang bercorak ketata usahaan.
Proses awal dan sangat menentukan dalam bidang kepegawaian adalah recruitment
pegawai, yang dalam hal ini adalah memilih atau menyeleksi pegawai yang terbaik
untuk setiap jabatan dan jenis tugas pada suatu lembaga. Selanjutnya melatih
serta mendidik pegawai agar dapat melaksanakan tugas yang diembannya dengan
baik. Hal ini penting, mengingat tidak seorangpun mampu melaksanakan tugas
dengan baik dan lancar tanpa mengetahui jenis dan sifat pekerjaan yang
dihadapinya.
Bahkan untuk
jenis pekerjaan yang bersifat sederhanapun tidak jarang seseorang mengalami
kesulitan untuk melaksanakannya dengan baik dan lancar. Oleh sebab itu latihan
dan pendidikan pegawai sangat perlu dilakukan terutama bagi pegawai baru yang
belum mempunyai pengalaman.
Dalam
Undang-undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian disebutkan
adanya dua jenis latihan dan pendidikan pegawai yaitu pre service training
(latihan prajabatan) dan in service training (latihan dalam jabatan). Latihan
prajabatan adalah suatu latihan yang diberikan kepada pegawai baru agar mereka
trampil dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Sedangkan latihan
dalam jabatan adalah suatu latihan yang diberikan kepada pegawai guna
meningkatkan keahlian, kemampuan atau ketrampilannya agar diperoleh
produktivitas kerja yang tinggi.
Yoder (1964)
menyatakan bahwa latihan dapat membantu stabilitas pegawai serta mendorongnya
untuk memberikan jasanya dalam waktu yang lebih lama. Sedangkan Taylor dalam
Soedjadi (1977:47) mengenai penarikan pegawai menjelaskan bahwa salah satu
daripada tugas manajemen (duties of management) ialah memililh karyawan yang
terbaik untuk setiap tugas tertentu, untuk selanjutnya melatih dan mendidiknya.
Di samping latihan
dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan pegawai juga dapat memberikan
kepuasan psikologis kepada para pegawai, mengingat faktor manusia dalam
organisasi sangat penting. Dalam hal ini melalui latihan dan pendidikan, para
pegawai akan lebih memahami maksud, tujuan serta tugas pokok organisasi. Dengan
demikian mereka akan lebih menaruh minat dan perhatian pada bidang pekerjaan
masing-masing.
Perkembangan ilmu administrasi perkantoran memperoleh kelanjutannya dalam dunia
pendidikan dan pengajaran.Dengan telah terhimpunnya segugusan pengetahuan yang
teratur mengenai berbagai kerja ketatausahaan dan administrasi perkantoran
,maka pengetahuan itu lalu diajarkan pada lembaga-lembaga pendidikan atau
dipelajari oleh pegawai-pegawai kantor dalam usaha-usaha penatran seperti
kursus dinas atau latihan-latihan jabatan.
Diakui bahwa manusia
merupakan Sumber Daya yang paling penting.Pemanfaatan manusia sebagai sumber
daya tentunya berbeda dari sumber daya yang lain.Untuk dapat memafaatkan sumber
daya manusia secara optimum,salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah
masalah-masalah yang berhubungan dengan pembinaan dan pengembangannya.
Pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia pada manusia pada intinya
bertujuan untuk meningkatkan peran serta para karyawan dalam pencapaian
tujuan perusahaan dan memberikan peran serta para para kayawan dalam pencapaian
tujuan perusahaan dan memberikan rasa kepuasan pada diri setiap karyawan karena
adanya peningkatan pengetahuan,ketrampilan,taraf hidup pangkat dan jabatan.
Pengembangan karyawan merupakan satu proses yang berkesinambungan dimulai dari
pelatihan dan pendidikan karyawan yang bertujuan untuk mempelajari
pengetahuan baru,meningkatkan ketrampilan,atau peningkatan posisi kedudukan
yang lebih tinggi.
Pengembangan karyawan adalah penting karena seseorang karyawan yang tidak
terlatih biasanya mempunyai kecenderungan untuk :
1. Prestasi kerja rendah
2. Boros material dan pekerjaan yang
diselesaikan selalu banyak yang salah.
3. Memerlukan banyak supervisi
Pelatihan atau pengembangan sumber daya
manusia merupakan satu proses pengungkapan sifat-sifat karyawan yang tersusun
secara sistematis yan akan diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi
.Pengembangan adalah proses dengan mana para manajer memperoleh
pengalaman,keterampilan dan kebiasaan untuk menjadi pemimpin yang sukses dalam
perusahaannya.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang
masalah yang penulis uraikan, ada permasalahan yang penulis dapatkan.
Permasalahan tersebut antara lain :
1. Mengapa perusahaan atau pemerintah mengadakan
pengembangan dan program pelatihan SDM ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Tujuan Pelatihan dan Pengembangan SDM
Dengan program latihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) akan membantu
perusahaan beroperasi lebih efisien dan efektif sehingga perusahaan akan lebih
berani untuk bersaing dan bagi para pekerja akan lebih berkembang dan lebih
puas.
Agar program latihan dan pengembangan ini berhasil guna,pucuk pimpinan harus
mendukungnya,dukungan tersebut dalam bidang materiil dapat berupa penyediaan
dana dan dukungan moral.Dan beberapa prinsip-prinsipnya yakni :
1.
Prinsip-prinsip Latihan Perkantoran
Program latihan perkantoran merupakan
salah satu bagian dari keseluruhan sistem
kerja yang utama,berhubungan dengan sub sistem lainnya yang ada
dipersonalia.Orientasi,evaluasi dan penerapan sistem yang di
sarankan.Keefektifan sub sistem latihan perkantoran tergantung kepada sejauh
mana komitmen manajemen untuk mendukungprogram ini.
2. Prinsip Komitmen
Manajemen hendaknya komit dan peka
terhadap perkembangan dan kelanjutan kemajuan pengetahuan para karyawan dengan
cara menciptakan iklim yang mendukung ke arah itu.Tanpa dukungan dari pucuk
pimpinan maka tujuan-tujuan dari latihan perkantoran tidak akan banyak manfaatnya.
3. Prinsip Tanggung jawab
Semua manajer departemen harus di
serahi tanggung jawab bagi pengorganisasian dan pengaturan program latihan
perkantoran dalam departemennya masing-masing.Tanggung jawab utama bagi para
karyawan dilaksanakan oleh para manajer kantor,dan bersedia untuk menyatakan
tanggung jawab terhadap pelaksanaan program ini.Walaupun manajer kantor mungkin
membantu dalam perencanaan,pengarahan dan penilaian kegiatan latihan,namun yang
paling penting adalah latihan yang diberikan pada para karyawan yang diwujudkan
dalam pelaksanaan tugas sebagai hasil dari latihanyang pernah mereka
ikuti.Tanggung jawab keefektifan program latihan berada di tangan para manajer
,yang dalam hal ini mungkin secara individu menugaskan kepada para stafnya.Untuk
menangani tugas-tugas tertentu,para ahli pelatihan akan menggunakan konsultan
pelatihan.
4. Prinsip Perencanaan
Suksesnya sebuah perencanaanprogram
latihan kantor tergantung pada ketepatan dalam mengidentifikasikan kebutuhan
organisasi dan penetuan tugas-tugas pelatihan.Sebuah perusahaan mengharapkan
bahwa dana yang ditanamkan dalam program latihan hendaknya benar-benar
digunakan oleh orang-orang yang tepat untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi.Jadi efektifitas rencana membutuhkan penekanan yang tepat pada
keseluruh organisasi.Pengalaman-pengalaman khusus,kemampuan,dan pengetahuan
diperlukan guna memperoleh keberhasialan dan kejelasan dari tiap tugas yang
harus ditentukan dengan cara merumuskan program analisa jabatan yang akan di
bicarakan lebih lanjut pada bagian berikutnya.
5. Prinsip Penerapan
Program latihan perkantoran hendaknya
diterapkan dalam rangka mempertemukan kebutuhan yang telah dirumuskan dan
tujuan latihan yang tealh ditetapkan.Penanggungjawab program latihan
perkantoran ini hendaknya menyiapkan sebuah rencana yaitu :
· Menentukan tujuan
latihan
· Membuat garis besar
program dan materi-materi yang akan di butuhkan.
· Mengidentifikasikan
metode latihan dan instruktur yang terlibat dalam latihan.
· Memperbanyak material
dan pedoman latihan.
· Meminta persetujuan
pucuk pimpinan untuk meniniau dan menyetujui program latihan.
· Mengadakan evaluasi
secara periodik tentang efektivitas program latihan.
6. Prinsip Evaluasi
Semua hasil program latihan kantor harus
di evaluasi untuk menentukan tujuan mana yang telah berhasil dicapai.Untuk
mengevaluasi dan mengukur efektivitas program latihan,,penanggungjawaban
latihan hendaknya mengikuti langkah-langkah berikut ini :
· Menilai hasil latihan
dan tujuan yaitu relevansi latihan dengan tugas sehari-hari dan kemampuan para
instrukturnya.
· Menetukan kemampuan
para peserta dengan ukuran standar waktu yang telah ditetapkan.
· Mencatat (mengumpulkan
data tentang penampilan peserta sebelum,selama,dan sesudah latihan).
· Mendapat reaksi dari
para peserta,lebih baik dalam bentuk tulisan tentang apa yang mereka sukai
dalam program latihan,apa yang telah disukai dan saran-saran untuk
pengembangan.
· Membuat
catatan-catatan tentang kemampuan masing-masing peserta.
· Menguji
kemampuan,ketrampilan dan pengetahuan peserta.
· Mengajurkan instruktur
untuk membuat peringkat kemampuan peserta selama dan setelah program latihan.
· Mengadakan observasi
secara periodik tentang pengaruh latihan dalam jangka panjang.
B .MANFAAT LATIHAN DAN PENDIDIKAN
Menurut T. Hani
Handoko (2000:103) ada dua tujuan utamaprogram latihan dan pendidikan atau
pengembangan pegawai. Pertama,latihan dan pengembangan dilakukan untuk menutup
“gap” antara kecakapan atau kemampuan karyawan dengan permintaan jabatan.
Kedua, programprogram tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran kerja yang telah ditetapkan.
Sesuai dengan
analisis jabatan, recruitment pegawai mensyaratkan mereka yang diterima sudah
mempunyai kualifikasi tertentu. Namun karena lembaga pendidikan formal tidak
mempersiapkan tenaga kerja siap pakai dan siap kerja pada lembaga tertentu,
maka latihan pendidikan perlu diadakan oleh lembaga yang bersangkutan. Dalam
hal ini latihan dan pendidikan berfungsi untuk menjembatani kesenjangan antara
kemampuan individu dengan kebutuhan pekerjaan di suatu lembaga.
Meskipun
usaha-usaha latihan dan pendidikan memakan waktu dan mahal, akan tetapi
manfaatnya besar sekali terhadap keberlangsungan lembaga, karena akan
mengurangi perputaran tenaga kerja dan membuat karyawan menjadi lebih produktif
dan professional. Lebih lanjut, latihan dan pendidikan membantu karyawan dalam
menghindarkan diri dari keusangan dan melaksanakan pekerjaan dengan baik.
Di samping latihan
awal, orientasi kerja juga harus diberikan kepada pegawai baru. Hal ini
didasarkan pertimbangan, bahwa sebelum bekerja mereka perlu diperkenalkan
kepada pimpinan, rekan sekerja, lingkungan kerja, jenis-jenis pekerjaan yang
akan segera dijalani, perlatan yang digunakan, struktur organisasi dan fungsi
masing-masing bagian.
Dengan demikian
pegawai tersebut tidak akan merasa canggung untuk beradaptasi dengan dunianya.
Lebih jauh Ig. Wursanto (2001:60) menjelaskan tentang manfaat
latihan dan pendidikan sebagai berikut:
a. latihan dan pendidikan meningkatkan stabilitas pegawai;
b. latihan dan pendidikan dapat memperbaiki cara kerja pegawai, sehingga cara
kerja mereka tidak bersifat statis melainkan selalu
disesuaikan dengan perkembangan organisasi dan volume kerja;
c. dengan latihan dan pendidikan pegawai dapat berkembang dengan cepat;
d. dengan latihan dan pendidikan pegawai mampu bekerja lebih efisien;
e. dengan latihan dan pendidikan pegawai mampu melaksanakan tugas dengan lebih
baik;
f. dengan latihan dan pendidikan berarti pegawai diberi kesempatan untuk
mengembangkan diri;
g. latihan dan pendidikan meningkatkan semangat kerja pegawai dan
produktivitas perusahaan.
Davis dan Westher
dalam Bambang Suyono (1993:6), memberikan
ilustrasi tentang keseimbangan antara
kemampuan pegawai baru dengan lembaga setelah orientasi dan latihan, sebagai
berikut: Bagi lembaga, latihan merupakan investasi dalam bentuk sumber daya
manusia yang manfaatnya akan tampak dalam jangka waktu yang lama.
Menurut Davis dan
Werther dalam Bambang Suyono (1993:7) tentang keuntungan dari latihan dan
pendidikan dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, yaitu dari sisi lembaga
perekrut pegawai, bagi individu pegawai yang bersangkutan, dan bagi hubungan
antar individu dan kelompok dalam lembaga yang bersangkutan.
C. Keuntungan Bagi Lembaga
Bagi lembaga, keuntungan latihan dan
pendidikan adalah sebagai
berikut:
1. Leads to improve profitability or
more positive attitudes toward profit orientation.
2. Improves the job knowledge and skills
at all levels of organization.
3.Improves the morale of the work force.
4. Help people identify with organization goals,
5. Help create a better corporate image,
6.Fosters authenticity, openness and
trust,
7. Improve the relationship between boss
and subordinate,
8. Aids in organizational development,
9. Learn from trainee,
10. Help prepare guide ness for work,
11. Aids in understanding and carrying
out organizational policies,
12. Provides information for future
needs in all areas of the organization,
13. Organization gets more effective
decision making and problem solving,
14. Aids in development for promotion
from within,
15. Aids in development leadership skill
motivation, loyalty, better attitude and other aspect that successful worker
and managers usually display,
16. Aids in increasing productivity and
or quality of work,
17. Helps keep cost down in many areas,
e. g. productions, personal, administration,etc,
18. Develops a sense of responsibility
to the organization for being competent and knowledgeable,
19. Improve labor-management relations,
20 Reduces outside consulting cost
utilizing competent internal consulting,
D. Keuntungan Bagi Individu
Keuntungan bagi individu yang juga akan
membawa keuntu;ngan bagi
lembaga adalah sebagai berikut :
1. Help the individual in making better decisions and effective problem
solving,
2. Through training and development, motivational, variables of
recognition achievement, growth,
responsibility and operational zed,
3. Aids in encouraging and achieving
self development and self confidence,
4. Help a person handle stress, tension frustration and conflict,
5. Provides information for improving leadership knowledge,
6. Increase job satisfaction and recognition,
7. Moves a person forward a personal goals while improving interaction skill,
8. Satisfies personal needs of the trainer (and trainee),
9. Provides trainee for growth and a say in his/her own future,
10. Develops a sense of growth learning.
E. Keuntungan dalam hubungan antar
individu dan kelompok
Keuntungan dalam hubungan antar individu
dan kelompok dalam rangka pelaksanaan kebijakan lembaga adalah sebagai berikut:
1. Improve communication between group and individuals,
2. Aids in orientation for new employees and those taking,
3. Provides information on equal opportunity and affirmative action,
4. Provides information on other governmental laws and administrative
policies,
5. Improve interpersonal skill,
6. Make organization policies, rules and regulation viable,
7. Build cohesiveness in groups,
8. Provides a good leaning, growth, and coordination.
F.Macam-Macam Pelatihan
Pelatihan atau pengembangan sebagai salah satu bentuk dari pendidikan
pratek,pada dasarnya terdiri dari dua macam,pelatihan untuk karyawan baru dan
pelatihan untuk promosi karyawan lama.Kedua macam pelatihan tersebut kebanyakan
dengan cara seseorang belajar dalam situasi kerja dipelajari dalam lingkungan
kerja dari bagian-bagian yang berhubungan.
a.Pelatihan Bagi Karyawan Baru
Pelatihan ini seringkali diberikan kepada karyawan kantor yang baru diterima
dengan cara magang,kepada kepala bagian atau pngawasan lini pertama.Latihan
kerja memungkinkan para peserta untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan
yang dibutuhkan untuk menciptakan/mengerjakan suatu tugas dengan menggunakan
peralatan yang dibutuhkan.
Contoh dari bentuk pelatihan ini adalah dengan menempatkan peserta pada
bidang-bidang seperti penyortiran surat-surat.Dalam suatu penelitian ditemukan
bahwa pengetahuan-pengetahuan seperti hubungan sosial,komunikasi
lisan,pengawasan dan perencanaan organisasi kantor lebih mudah dipelajari di
dalam program latihan formal perusahaan.
Secara umum penelitian tersebut mencatat bahwa ketrampilan dan pengetahuan yang
sebelumnya dianggap paling sesuai diajarkan lewat pendidikan di sekolahan,dulu
kurang diajarkan lewat latihan-latihan kerja hendaknya mempunyai kemampuan
dalam hal kepemimpinan,hal-hal teknik dan hubungan sosial.
Para instruktur dapat menciptakan mutu kondisi di mana seorang karyawan
menerima kebutuhan untuk merubah tingkah lakunya sendiri..Di samping itu
instruktur tersebut hendaknya mempunyai pengalaman dalam mengajarkan fungsi-fungsi
manajerial seperti perencanaan,pengorganisasian,kepemimpinan dan pengawasan
untuk mengembangkan keterampilan tingkah laku dan kebiasan-kebiasaan kerja dari
peserta latihan.
Dia juga harus menguasai secara teknis dari program latihan tersebut,baik itu
karena pendidikannya maupun karena pengalamannya,untuk menumbuhkan rasa hormat
para peserta dan memberikan pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan
mereka untuk menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas.
Tanggungjawab ini tidak bisa dipindah tangankan kepada orang lain,kecuali pada
orang-orang tertentu yang betull-betul mempunyai kemampuan.
G.TEKNIK DAN
METODE PELATIHAN
Beberapa hal berikut ini hendaknya
diperhatikan jika memilih metode atau teknik tertentu dari program latihan
kerja karyawan kantor sebagai berikut :
· Jumlah peserta dan
lokasinya.
· Persamaan dan
perbedaan latar belakang pendidikan.
· Pengalaman yang
dimiliki.
· Fungsi dan peran.
· Jenjang jabatan
· Kemampuan.
· Biaya.
Tujuannya bukanlah
untuk menulis metode yang paling baik tapi untuk
mengidentifikasikan,menyesuaikan atau menemukan metode yang paling cocok dengan
situasi.Maksud dari latihan ini di samping untuk meningkatkan
pengetahuan,keterampilan,serta mempengaruhi tingkah laku atau
perubahan-perubahan sikap,juga sangat mempengaruhi teknik atau metode latihan
yang dipilih.Masing-masing teknik dan metode secara singkat akan diterangkan
berikut ini.
1.Rotasi-Kerja
Metode rotasi kerja memberikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk
menempati beberapa fungsi di bagian yang berbeda.Munngkin di beri tugas sebagai
pengamat atau mereka ditugasi untuk suatu tanggungjawab khusus sehingga mereka
menjadi terlibat dalam kegiatan dan memperoleh sejumlah keterampilan sebagai
hasil perpindahan dai satu pekerjaan ke pekerjaan lain.
2.Magang
Seseorang karyawan baru bertugas sebagai asisten dari karyawan yang ada di
suatu bagian,mendiskusikan masalah-masalah bagian dan dari waktu mendelegasikan
tanggung jawab tertentu kepada karyawan baru sendiri.Metode ini memberikan
kesempatan untuk mendekatkan karyawan pada lingkungan kerja,namun nilai yang
diperoleh dari metode latihan ini tergantung kepada kemampuan dalam mengarahkan
dari orang yang bertugas melaksanakan magang ini.
3.Instruksi yang
Diprogramkan
Yaitu suatu metode yang mana materi-materi pelatihan dipresentasikan dalam
bagian-bagian kecil yang tersusun secara logis sehingga peserta dapat
melaksanakan selangkah demi selangkah mulai keterampilan yang paling dasar
kemudian ke hal-hal yang lebih yang sulit.Kelemahan yang paling utama dari
program ini adalah tidak adanya instruktur untuk menjelaskan kosep-konsep yang
mungkin saja tidak bisa dimengerti.
4.Promosi
Promosi adalah perubahan posisi ke lebih atas,biasanya melibatkan tanggung
jawab yang lebih besar,dan tugas-tugas berbeda dibandingkan dengan posisi
sebelumnya.Dengan suatu perencanaan yang mantap untuk promosi dan pemindahan
para karyawan kantor yang kualified ke jenjang supervisi hal ini akan menaikkan
moral dalam semua departemen.
Promosi bisa di
selenggarakan sendiri oleh perusahaan,atau peserta tersebut bekerja sama dengan
lembaga-lembaga pendidikan dalam berbagai paket pendidikan seperti aplikasi
data processing,komunikasi niaga.Bagi para manajer barangkali akan lebih
menguntungkan dengan cara belajar sendiri di rumah.Paket khusus tersebut
biasanya di tawarkan untuk waktu pendidikan yang relatif pendek seperti
satu,dua minggu,atau setahun sekali.
H.METODE PELATIHAN
1.Metode Konperensi atau Diskusi Kelompok
Pemimpin diskusi menginstruksikan pada para peserta untuk memahami atau
pemimpin tersebut mengarahkan anggotanya untuk mencapai keputusan yang
dibuat secara bersama-sama.Metode ini relatif lebih memakan biaya dibandingkan
dengan metode ceramah dan juga memerlukan keterampilan khusus dari seorang
pemimpin diskusi.
2.Metode Ceramah
Metode ini disebut juga dengan teknik komunikasi satu arah.Kebaikan metode ini
ialah bahwa memungkinkan seseorang instruktur untuk memberikan banyak informasi
dihadapan kelompok besar dalam waktu yang relatif singkat.Di samping itu para
peserta dalam metode ini menerima sedikit motivasi,terutama bila instrukturnya
tidak begitu mampu membangkitkan motivasi para peserta.
3.Metode Bermain Peran
Teknik ini juga dikenal sebagai latihan peran di mana para penyedia yang
potensial dan para peserta yang laindimainkan perannya masing-masing
dalam kondisi-kondisi yang disimulasikan.Seorang penyedia berpura-pura sebagai
eksekutif dan kemudian memberikan suatu permasalahan yang mungkin akan dihadapi
untuk dipecahkan oleh eksekutif pada jenjang tersebut.Para peserta yang lain
bertindak sebagai pengamat,dan kemudian seorang ahli mengevaluasi
penampilan-penampilan mereka.
4.Metode Latihan Mengambil Keputusan
Metode ini pada mulanya disusun untuk digunakan oleh pucuk pimpinan dan
manajemen tingkat menengah secara umum dikenal sebagai “Business
Games”,didasarkan pada suatu model keadaan perusahaan secara nyata atau dari
salah satu fungsinya.
Sekelompok penyedia bertindak sebagai bagian manajemen tertentu dari perusahaan
tersebut,diberikan diskripsi,keterangan singkat tentang tugas yang harus
dijalankan kemudian mereka diperintahkan untuk merumuskan tugas-tugas dan
membuat keputusan-keputusan,seringkali dengan menggunakan komputer sebagai alat
bantu.
5.Studi Kasus
Para peserta diberi kasus tertulis yang merupakan kasus yang sedang atau telah
terjadi dalam perusahaan.Setelah latar belakang informasi untuk membuat keputusan
diberikan dan dipelajari,kemudian para peserta memecahkan masalah mdalam
kelas.Para peserta mengevaluasi keputusan yang telah diambil dan memahami
pemecahan-pemecahan yang saling berhubungan terhadap perusahaan sebagai suatu
pemecahansecara menyeluruh yang disusun saling berhubungan dalam suatu rangkain
kejadian.
Setelah melakukan evaluasi terhadap keputusan masing-masing peserta kemudian
memberitahu apa harusnya dilaksanakan oleh perusahaan.Dalam metode ini peserta
dapat secara bertahap mengembangkan diri dalam hubungannya dengan sikap-sikap
manajemen sebagai hasil dari latihan menganalisa dan mendiskusikannya pada
beberapa kemungkinan pemecahan.
6.Incident Process
Sekelompok penyedia yang potensil diberi satu seri masalah atau peristiwa yang
terjadi dalam satu perusahaan,namun hanya sedikit informasi yang
disediakan.Para penyedia tersebut harus mencari data tambahan yang diperlukan
dan membuat keputusan.
Tujuan dari pendidikan ini adalah mengajarkan kepada para peserta bagaimana
mempelajari semua masalah dan menanganinya denga cara mengumpulkan data dari
berbagai macam sumber.
7.T.Groups atau Sensitivity Training
Metode ini juga dikenal sebagai laboratory training,menempatkan penyedia dalam
suatu lingkungan yang terawasi dengan sekelompok orang yang belum saling
mengenal.Seorang konsultan dengan kepekaan khusus dan tingkat kemampuan yang
tinggi menyusun langkah-langkah sebuah grup diskusi yang tidak
tersusun.Interaksi selama diskusi tersebut,tentang kelebihan dan kelemahan
masing-masing individu,sebagai manajer,sebagai pemimpin,sebagai pembicara atau
sebagai seorang yang sedang melaksanakan tugas.Suasana saling percaya hendaknya
ditumbuhkan pada permulaan diskusi untuk menghilangkan prasangka-prasangka yang
mungkin terjadi.Keberhasilan dari suatu program pelatihan dapat diukur dengan
membandingkan hasil dan tujuanyang hendak dicapai.
J.Evaluasi Hasil
Pelatihan
Kegiatan pengembangan sumber daya
manusia hendaknya dipandang sebagai kegiatan investasi.Oleh karenanya
oerku dilakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar manfaat yang diperoleh
perusahaan terhadap penyelenggaraan pelatihan.Evaluasi merupakan salah satu
tahap dari proses latihan.Evaluasi dilihat bukan sekedar menilai dan
membandingkan yang baik dengan yang buruk,namun hendaknya dilihat sebagai
proses penyediaan informasi kepada semua pihak yang terkait dengan kegiatan
pelatihan.
Bagi para instruktur hasil evaluasi akan sangat bermanfaat guna mempertahankan
atau meningkatakan mutu penyajiannya.Dan bagi peserta sendiri akan sangat ingin
mengetahui perkembangan dirinya sehubungan dengan pengetahuan dan ketrampilan
yang diperoleh bagi kemajuan perusahaan.
Evaluasi juga merupakan umpan balik yang sederhana.Jika kegiatan evaluasi ini
dilaksanakan dengan baik maka hasil-hasilnya dapat berfungsi sebagai cermin
bagi setiap orang yang terlihat di dalamnya.Menurut Watson yang dikutip oleh
Friedman dan Yarbrough 1985,pada umumnya terdapat lima macam hal dari kegiatan
pelatihan yang dievaluasikan yaitu :
1. Reaksi ialah reaksi peserta terhadap semua hal yang dihadapi dari
pengalaman belajar itu sendiri.
2. Belajar ialah merubah tingkah laku,pengetahuan dan ketrampilan peserta.
3. Tingkah laku ialah bagaimana dan perkembangan apa yang dipunyai oleh peserta
sehubungan dengan pelatihan,bagaimana mereka menerapkan dalam kerja.
4. Dampak organisasi ialah bagaimana dampak perusahaan sebagai akibat dari
perubahan peserta latihan.
5. Hasil tambahan ialah segala sesuatu yang tidak diidentifikasikan atau tidak
dinilai dengan empat hal tersebut seperti nilai-nilai sosial pelatiahan,hal-hal
yang berhubungan dengan konsepsi diri atau tujuan hidup seperti
pengembangan karir.
K.ORIENTASI
Pengertiannya adalah
personel yang memperkenalkan karyawan baru kepada perusahaan dan tugas-tugas
yang akan dilaksanakan,serta kelompok-kelompok kerjanya.Perencanaan dan
penyelenggaraan orientasi yang baik dapat mengefektifkan pengunaan
biaya.Manfaatnya adalah produktivitas yang lebih tinggi,meningkatkan kualitas
hasil kerja,meningkatkan kepuasan karyawan,dan mengurangi biaya operasi.
Tujuan pokok-pokok orientasi adalah:
· Mengurangi biaya awal
bagi tenaga kerja baru.
· Mengurangi rasa takut
gagal dalam menjalankan tugas.
· Mengurangi keluar
masuknya.
Posting Komentar