TUGAS MAKALAH
PENGHANTAR EKONOMI DAN BISNIS
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NILAM MIYA
KELAS: X AKUNTANSI 1
SMKN 2 KOBA
TAHUN AJARAN 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bisnis merupakan aktivitas yang selalu
ada di sekitar kita dan dikenal oleh kaum muda hingga kaum tua. Pada era
globalisasi saat ini, masyarakat indonesia khususnya para mahasiswa masih
bingung dengan manfaat dan tujuan dari bisnis tersebut. Padahal, kalau kita
memahami apa bisnis tersebut, kita akan mendapatkan keuntungan yang kita
inginkan dalam aktivitas bisnis tersebut. Bangsa Indonesia, merupakan bangsa
yang memiliki kekayaan alam yang melimpah jika kita tidak pandai mengatur itu
semua, maka bangsa kita akan jatuh ke dalam keterpurukan dalam hal
perekonomian, kemiskinan dan menjadikan negeri kita gagal atau miskin. Pasti
sebagai rakyat indonesia kita mau jika hal tersebut terjadi di negara yang kita
cintai.
Dilihat dari pertumbuhan ekonomi kita
saat ini, jumlah pengangguran di Indonesia menduduki angka yang sangat
fantastis. Namun, pemerintah belum bisa mengatasi problema tersebut. Jika
adanya pasar kerja yang dibuka, masyarakat berbondong-bondong untuk menjadi pegawai
negeri yang impikan, tetapi pekerjaan kita tidak hanya pegawai negeri saja masih
banyak pekerjaan yang bisa kita lakukan misalnya pewirausaha atau pengusaha.
Maka dari itu, penulis ingin membahas
makalah ini yang berjudul “ Menganalisa Mengapa generasi muda harus belajar berbisnis dalam kehidupan kita
saat ini ’’ yang menjadi salah satu topik pembahasan penulis. Penulis berusaha
untuk menyusun makalah ini semenarik mungkin agar para masyarakat khusunya
mahasiswa dan pelajar lainnya dapat menyukai makalah ini. Sehingga,
mahasiswa dapat mengenal
dan mengerti serta dapat menambah wawasan dalam berbisnis tentunya.
2. Perumusan Masalah
Di dalam perumusan masalah ini antara
lain adalah sebagai berikut :
· Apakah yang menjadi masalah di dalam Bisnis ?
· Strategi apa yang dapat dilakukan dalam berbisnis ?
3. Tujuan
3.1.Bisnis dan lingkungannya
a. Menjelaskan Bisnis
dan Lingkungannya
b. Menjelaskan Bisnis
dan Sistem Ekonomi
c. Menjelaskan Etika
Bisnis
3.2. Bentuk Organisasi dan Kerja Sama
Bisnis
a. Menjelaskan bentuk-bentuk badan usaha dan badan usaha lain beserta ciri,
kekurangan dan kelebihannya. Serta menjelaskan kerja sama bisnis yang dapat
dilakukan sebagi bentuk pengembangan organisasi.
b. Menjelaskan maksud,tujuan, dan penyusunan strategi perusahaan .
menyebutkan proses manajemen, tingkat manajemen, menyebuutkan lingkup manajemen
diberbagai bidang, dan menyebutkan keahlian seorang menejer diberbagai bidang.
c. Menyebutkan konsep dan pengertian kewirausahaan. Menjelaskan
karakteristik, sifat, dan integritas seoarang wirausaha. Menyebutkan
factor-faktor motivasi seseorang menjadi wirausaha. Menyebutkan
pengertian,hubungan, dan bentuk usaha kecil dan kewirausahaan. Menyebutkan
beberapa alas an keberhasilan, kegagalan, dan perencanaan strategis usaha
kecil.
3.3. Pengelolaan Produksi atau Operasi dalam Bisnis
a. Menyebutkan definisi dan uang lingkup produksi
b. Mengidentifikasi tipe proses produksi
c. Menyebutkan perbedaan karakteistik baang dan jasa
d. Menyebutkan klasisfikasi sistem operasi jasa
e. Mendeskripsikan pengertian dan komponen peramalan
f. Menjelaskan berbagai metode peramalan yang digunakan untuk
memprediksi output
g. Menjelaskan konsep perencanaan kapasitas , layout , lokasi ,dan
metode operasi
h. Mendeskripsikan metode penjadwalan dan pengawasan operasi
i. Menjelaskan konsep manajemen kualitas dan produktivitas
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
1. Teori tentang Bisnis dan Lingkungannya
1.1.Pengertian
Bisnis
Secara terminologis,
bisnis merupakan sebuah kegiatan atau usaha. Bisnis dapat pula diartikan
sebagai aktivitas terpadu yang meliputi pertukaran barang, jasa atau uang yang
dilakukan oleh dua pihak atau lebih dengan maksud memperoleh manfaat atau
keuntungan. Dengan demikian, bisnis merupakan proses social yang dilakukan oleh
setiap individu atau kelompok melalui proses penciptaan dan pertukaran
kebutuhan dan keinginan akan suatu produk tertentu yang memiliki nilai atau
memperoleh manfaat atau keuntungan.
Mempelajari bisnis
berarti menelaah sejarah kehidupan manusia dan lingkungannya dan memenuhi
kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas dengan sumber sumber yang terbatas.
Kegiatan bisnis merupakan sebuah system operasional yang sangat terkait dengan
lingkungan di sekitarnya. Dalam masyarakat yang semakin terbuka kegiatan bisnis
harus mampu bersikap fleksibel dan beradaptasi dengan perubahan yang ada oleh
karena itu, mempelajari bisnis sama artinya dengan mempelajari cara manusia
dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan dalam suatu lingkungan dengan sumber
yang terbatas.
1.2. Lingkungan Bisnis
Sebagai sebuah
system, perusahan sangat terkait dengan lingkungannya. Perusahaan sebagai system
berarti sebagai unit yag terdiri dari subsistem, seperti sumber sumber ekonomi,
kegiatan perusahaan dan lingkungan perusahaan yang saling bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Lingkungan bisnis memiliki ketergantungan yang kuat
dengan kondisi ekonomi, industry dan kepentingan dalam anaggota masyarakat yang
lainnya.berdasarkan tingkat pengaruh pada perusahaan maka lingkungan bisnis
dapat dibedakan menjadi 2, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
1.2.1. Lingkungan Internal
Lingkungan internal
adalah sumber daya manusia dan fisik yang mempengaruhi kinerja bisnis secara
langsung lingkungan ini terdiri atas berikit ini.
a. Karyawan (tenaga
kerja/sumber daya manusia).
b. Manajemen (keahlian pengelola).
c. Pemegang saham (stakeholders).
d. Modal dn peralatan fisik (dana, mesin, gedung).
e. Informasi
1.2.2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah institusi
atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi kinerja organisasi. Lingkungan eksternal
terdiri dari dua komponen, yakni berikut ini.
a. Lingkungan khusus, meliputi :
· Konsumen, yaitu kelompok potensial yang yang mengkonsumsi
output atau barang dan jasa yang dihasilkan organisasi.
· Pemasok, meliputi penyediaan input keuangan dan tenaga
kerja.
· Kreditor atau
kelompok kepentingan khusus. Kreditor atau bank akan menganalisis secara
saksama dan teliti mengenai perkembangan bisnis dan potensi suatu perusahaan.
b. Lingkungan umum, meliputi berbagai faktor, antara lain :
· Kondisi ekonomi. Tingkat bunga , inflasi, perubahan
pendapatan kena pajak, fluktasi pasar saham, dan tahapan siklus bisnis secara
umum adalah beberapa faktor ekonomi yang mempengaruhi praktik manajemen dalam
suatu organisasi.
· Kondisi politik dan hokum. Beberapa peraturan pemerintah
mempunyai dampakyang signifikan kepada keberlangsungan perusahaan.
· Kondisi sosial budaya. Para manajer harus menyesuaikan diri
dengan adanya perubahan pola dan tren pada masyarakat yang menjadi tujuan
pemasaran.
· Kondisi demografi.
Mencakup kebiasaan yang terjadi dalam karakteristik fisik dari populasi,
seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan,
konsumsi keluarga, dan begitu seterusnya.
· Teknologi. Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan
umum yang paling dramatis atau paling cepat mengalami perubahan.
· Teknologipun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
keputusan manajer terutama dalam hal pengembangan produk.
· Globalisasi. Perusahaan perlu mencermati meningkatnya
jumlah pesaing sebagai dampak dari adanya pasar global yang merupakan bagian
dari lingkungan eksternal.
2. Teori tentang Bentuk Organisasi dan Kerja Sama Bisnis
2.1. Bentuk organisasi dan kerja sama bisnis
Dalam dunia bisnis ada banyak bentuk
organisasi bisnis dan kerja sama bisnis. Bentuk organisasi bisnis ini terbentuk
dari penggolangan-penggolongan berdasarkan beberapa kriteria. Pengertian dari
bentuk organisasi atau badan usaha adalah suatu lembaga yang menangani suatu
kegiatan dengan suatu tujuan yang terarah dan terencana. Badan usaha ini ada
yang bersifat mencari keuntungan (profit) dan ada juga yang tidak mencari
keuntungan (non profit).badan usaha yang bertujuan mencari profit biasanya
berbentuk perusahaan perseorangan, perusahaan perkongsian ( CV, Firma,
Partnership), perusahaan perseroan terbatas,badan usaha milik Negara (BUMN),
dan koperasi. Sedangkan badan usaha yang tujuannya non profit berbentuk seperi
yayasan yang biasa kita sebut sebagai organisasi nirlaba. Setiap bentuk
organisasi memiliki kelebihan dan kekurangannya yang akan dibahas lebih lanjut
pada bab. III dalam pembahasan.
Selain bentuk organisasi dalam bisnis
juga ada sentuk kerja sama dan ekspansi bisnis. Bentuik kerja sama merupakan
aspek lain dari pengembangan organisasi yang melakukan kerja sam untuk mendapat
tujuan tertententu. Sedangkan ekspansi bisnis adalah bentuk pengembangan
organisasi umtuk mendapatkan tujuan tertentu. Bentuk kerja sama ini antara lain
perusahaan multinasional, joint venture,akuisisi atau pengambilalihan, employee
stock ownership plan (ESOP), privatisasi, investasi langsung, franchising, dan
pemberian lisensi.
2.2. Proses manajemen
Suatu kegiatan bisnis harus diimbangi
dengan kemampuan manajemen dengan tujuan untuk mempertahankan bisnis yang
dijalankan dalam era globalisasi. Proses manajemen bertujuaan untuk mengelola
bisnis atau kegiatan dengan tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Langkah
pertama yang dilakukan dalam dunia bisnis adalah menentukan tujuan (goals) dan
merumuskan strategi yang akan digunakan. Penetapan tujuan adalah target kerja
yang nantinya akan menjadi tolak ukur hasil kerja. Tujuan terdiri dari tujuan
jangka pendek , tujuan jangka menegah, dan tujuan jangka panjang. Strategi
adalah tindakan atau langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
kinerja.
Proses manajemen itu sendiri terdiri
dari planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), directing
(pengarahan) dan controlling (pengawasan). Seseorang yang bertanggung jawab
pada kegiatan atau proses manajemen disebiut sebagai manajer. Manajer terdiri
dari tiga tingkatan yakni top manager, middle manajer, dan first line manajer.
Dalam suatu perusahaan besar biasanya memerlukan banyak manajer dengan berbagai
bidang tertentu seperti manajer SDM, manajer operasi, manajer pemasaran,
manajer informasi, manajer keuangan, dan menejer dibidang lain sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Seorang manajer juga harus memiliki keahlian teknikal,
keahlian hubungan manusia, keahlian konseptual, keahlian pengambilan
keputusan,dan keahlian mengatur waktu.
2.3. Kewirausahaan ( enterprenership)
Istilah kewirausahaan merupakan
padanan kata dari entreprenership dalam bahasa inggris. Kata enterprenership
sendiri sebenarnya berawal dari bahasa perancis , yaitu entreprende yang
berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Istilah tersebut pertama kali
diperkenalkan oleh Richard Antillon pada tahun 1755 dan J.B. Say pada tahun
1803 untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber-sumber
daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke produktivitas tinggi.
Sedangkan orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut sebagai wirausaha
atau entreupreneur. Berbeda dengan pengertian wiraswasta yakni kegiutan usaha
yang tidak memiliki visi. Contoh suatu warung tegal yang tetap saja tidak
berkembang makan orang/ pemilik warung tegal tersebut disebut sebagai
wiraswasta, sedangkan warung tegal nyang mampu berkembang menjadi restoran
pemiliknya disebut sebagai wirausaha.
Seorang wirausaha memiliki beberapa
karakteristik antsara lain mampu berkreasi, bersedia m,engorbankan wakytu ,
menginginkan reward atau hasil. Menurut sukardi sifat pengusaha antara lain,
instrumental, presttatif, keluwesan bergaul, pekerja keras, optimis, mau
mengambil resiko, swa kendali, inovatif, dan mandiri. Perlu diketahui bahwa
sifat pengusaha merupakan hasil dari proses belajar bukan karena faktor
keturunan.
Seorang pengusaha memiliki integritas
yang tidak ditentukan oleh keadaan lingkungannya, tidak berdasarkan
kedudukannya, dan tidak disamakan dengan reputasi.dan dalam melaksanakan proses
wirauaha ada faktor
motivasi antara lain the foreign refugge, the corporate refugge, the paternal
refrugge, the feminist refrugge, the hosewife refrugge, the society refrugge,
dan educational refrugge.
Dalam proses kewirausahaan biasanya
terbentuk usaha keci-menengah. Usaha kecil adalah bentuk usaha kecil yang tidak
bergantung pada pemilim dan manajemen serta tidak mendominasi pasar diman ia
berada. Usaha kecil ini terdiri dari jasa, retailing, distribusi, pertanian ,
dan produksi. Dalam usaha kecil wirausaha harus memiliki strategi bisnis.
3. Teori tentang Pengelolaan produksi atau Operasi dalam
Bisnis
3.1.Pengertian
Produksi
Produksi merupakan salah satu kegiatan
yang berhubungan erat dengan kegiatan ekonomi. Melalui proses produksi bisa
dihasilkan berbagai macam barang yang dibutuhkan oleh manusia. Tingkat produksi
juga dijadikan sebagai patokan penilaian atas tingkat kesejahteraan suatu
negara. Jadi tidak heran bila setiap negara berlomba - lomba meningkatkan hasil
produksi secara global untuk meningkatkan pendapatan perkapitanya.
Produk sebagai hasil dari proses
produksi dapat memenuhi empat dasar kebutuhan yaitu sebagai berikut :
a. Utilitas Waktu.
Perusahaan menyediakan daya guna waktu
dengan
menawarkan barang atau jasa pada saat
konsumen menginginkannya.
Misal, ketika sebuah perusahaan
menyediakan berbagai kelengkapan
untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri,
seperti bingkisan/parcel ataupun
perlengkapan busana muslim (sarung,
peci, sejadah, mukena).
b. Utilitas Tempat.
Perusahaan menyediakan daya guna
tempat dengan
menawarkan barang atau jasa di lokasi
yang tepat (nyaman dan
terjangkau oleh konsumen). Misal,
sebuah Department Store yang
menyediakan tempat khusus untuk
memajang kelengkapan produk
lebaran.
c. Utilitas Kepemilikan.
Perusahaan menyediakan daya guna
kepemilikan
dengan menawarkan barang atau jasa
yang dapat membuat konsumen
merasa senang untuk membelinya. Misal,
sebuah perusahaan garment
yang memproduksi baju-baju
lebaran/busana muslim agar tersedia di
pasar untuk dapat dimiliki atau
digunakan konsumen.
d. Utilitas Bentuk.
Perusahaan menyediakan daya guna
bentuk dengan
menawarkan barang atau jasa dengan
mengubah bahan baku dan input
lainnya menjadi barang jadi.
Contohnya, sebuah perusahaan garment
yang mengubah kain, benang, resleting
dan bahan lainnya menjadi
pakaian wanita.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Bisnis dan Lingkungannya
Dalam masyarakat yang makin bergerak
maju, organisasi harus dikelola secara efektif dan efisien. Oleh sebab itu,
dalam rangka mencapai tujuan, peran organisasi yang optimal sangat dibutuhkan.
Pada dasarnya, organisasi yang mengelola interaksi masyarakat dapat dibedakan
menjadi organisasi profit dan non profit. Organisasi nonprofit lebih
berorientasi pada tujuan nilai sosial ( social
value ) dengan lebih
menekankan kegiatan pelayanan pada kelompok masyarakat. Organisasi yang terdiri
dari organisasi profesi, keagamaan, politik, kebudayaan yang memiliki visi dan
misi yang berbeda-beda. Contoh organisasi nonprofit adalah LBH. LSM, Komnas
HAM, dan sebagainya. Sedangkan organisasi bisnis lebih menekankan pada tujuan
profit atau keuntungan, karena dengan keuntungan itu organisasi bisnis dapat
mempertahankan kelangsungan operasinya. Apa yang dimaksud dengan bisnis?
Mengapa mempelajari bisnis dan mengapa keberadaan bisnis menjadi begitu
penting? Secara terminologis, bisnis merupakan sebuah kegiatan atau usaha.
Bisnis dapat pula diartikan sebagai aktivitas terpadu yang meliputi pertukaran
barang, jasa, atau uang yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dengan maksud
untuk memperoleh manfaat atau keuntungan. Dengan demikian, bisnis merupakan proses
sosial yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok melalui proses
penciptaan dan pertukaran kebutuhan dan kegiatan akan suatu produk tertentu
yang memiliki nilai atau memperoleh manfaat atau keuntungan.
Organisasi bisnis yang
dijalankan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar konsumen untuk
mendapatkan keuntungan, dikenal dengan istilah perusahaan. Dalam perkembangan
selanjutnya, organisasi bisnis tidak hanya menjaga tingkat keuntungan tertentu
melainkan juga berkepentingan untuk menjaga kelangsungan hidup sumber daya alam
dan lingkungan sosial ( social
responsibility ). Tantangan
dalam dunia bisnis tidak hanya datang dari persaingan industri, tetapi juga
dari kebijakan pemerintah atau organisasi internasional. Organisasi bisnis
dalam hal ini sangat terkait dengan perekonomian dan sistem ekonomi.
Perkembanngan dan kemajuan ekonomi dipengaruhi oleh cara kerja sistem ekonomi
tersebut.
· Bisnis Sebagai Suatu Sistem
Mengapa kita mempelajari
bisnis dan pengelolaannya? Hal ini merupakan sebuah pertanyaan Filosofis yang
harus dijawab dengan logis dan empirik. Mempelajari bisnis berarti menelaah
sejarah kehidupan manusia dan lingkungannya dalam memenuhi kebutuuhan dan
keinginan yang tidak terbatas dengan sumber sumber yang terbatas. Kegiatan
bisnis merupakan sebuah sistem ekologis yang sangat terkait dengan lingkunngan
disekitarnya. Dalam masyarakat
yang semakin terbuka ( globalisasi ), maka kegiatan bisnis harus
mampu bersikap fleksibel dan melakukan adaptasi. Bisnis merupakan subsistem
dari sebuah sistem ekonomi. Sebagai suatu sistem, Bisnis merupakan proses
pengelolaan beberapa subsistem yang berhubungan dengan proses produksi.
Subsistem dari suatu organisasi bisnis terdiri dari suatu input, proses dan
output. Masing-masing subsistem itu juga merupakan sistem yang mandiri atas
beberapa subsistem didalamnya.
Pada posisinya, setiap
subsistem dapat mempengaruhi aktivitas organisasi kerja secara keseluruhan.
Dalam hal ini, bisnis tidak dapat menghindar dari pengaruh yang masuk dari
dalam maupun dari luar sistem. Kebijakan-kebijakan dalam skala mikro akan
memiliki implikasi secara langsung atau tidak lanngsung atas kelangsungan
bisnis. Dalam era globalisasi dan liberalisasi perekonomian, hanya bisnis yang
mempunyai kompetensi yang dapat bersaing di pasar.
Sebagai suatu sistem,
perusahaan juga menjadi subsistem dari sistem yanng lebih luas. Disisi lain,
masinng-masing subsistem pada skala tertentu juga merupakan sistem yang mandiri
dan memiliki beberapa subsisttem didalamnya. Tidak dapat dihindari bahwa akan
terdapat berbagai macam kepentingan bisnis dalam menngelola segala sumber daya
yang teerbatas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas.
· Lingkungan Bisnis
Sebagai suatu sistem, perusahaan
sanngat terkait dengan aktivitas publik lainnya. Pengelolaan bisnis menjadi
semakin kompleks seiring dengan perkembanngan ekonomi. Perkembangan dalam
sistem mekanisme industrial telah memberikan implikasikasi pada organisasi
bisnis atau perusahaan. Alternatif-alternatif dan kesempatan lebih banyak
terbuka untuk mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan skala penngaruh, maka
lingkunngan bisnis dapat dibedakan menjadi lingkunngan mikro dan lingkungan
makro.
Pengelolaan dengan cara kerja
perusahaan-perusahaan modern sangat berbeda setelah pasca depresi besar
perekonomian tahun 1930-an. Lingkungan bisnis memiliki ketergantungan yang kuat
dengan fenomena kehidupan ekonomi anggota masyarakat yang lainnya. Karena
lingkungan itulah, bisnis mempunyai kepentinngan untuk mengelola pihak pihak
yang berasal dari berbagai latar belakang (sosial, budaya, dan politik) yang
berbeda. Bisnis yang terkait dengan opini publik atau anggota masyarakat banyak
dipengaruhi oleh aktivitas bisnis itu sendiri. Pihak yang dipengaruhi oleh
lingkungan bisnis disebut dengan stake-holders. Mennnurut Frederick, Post dan
Davis, stake-holders adalah semua pihak yang
dipengaruhi oleh aktivitas bisnis, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Primary
stake-holders merupakan pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh
kebijakan, produk, dan aktivitas perusahaan. Primary
stake-holders sering juga disebut sebagai market driven. Mereka
terdiri dari para pelanggan/konsumen, pemasok, karyawan, investor, dan pesaing.
Pemilik atau para pemegang saham merupakan pihak yang berkepentingan dalam
mempengaruhi penilaian atas perusahaan. Penilaian tersebut menyangkut besarnya
harapan memperoleh keuntungan atas keputusan investasi yanng akan dilakukannya
pada masa yang akan datang.
Perusahaan tidak hanya berhubungan dengan masyarakat melalui berbagai kebijakan yanng dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan misinya. Pada tingkat tertentu, perusahaan juga berhubungan dengan masyarakat melalui “aktivitas lapis kedua”. Aktivitas-aktivitas ini tidak secara langsunng berhubungan dengan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan dan misi, melainkan sebagai konsekuensi atas aktivitas-aktivitas yang mengarah pada pencapaian tujuan dan misi tersebut. Pihak-pihak atau kelompok-kelompok yang dipengaruhi oleh “aktivitas lapis kedua” perusahaan disebut secondary stake-holders.
Perusahaan tidak hanya berhubungan dengan masyarakat melalui berbagai kebijakan yanng dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan misinya. Pada tingkat tertentu, perusahaan juga berhubungan dengan masyarakat melalui “aktivitas lapis kedua”. Aktivitas-aktivitas ini tidak secara langsunng berhubungan dengan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan dan misi, melainkan sebagai konsekuensi atas aktivitas-aktivitas yang mengarah pada pencapaian tujuan dan misi tersebut. Pihak-pihak atau kelompok-kelompok yang dipengaruhi oleh “aktivitas lapis kedua” perusahaan disebut secondary stake-holders.
Organisasi bisnis yang pedulli akan
keadaan lingkungan eksternalnya akan selalu melakukan penyesuaian lingkungan
internal sesuai dengan perubahan yang terjadi. Penyesuaian-penyesuaian ini
perlu dilakukan agar organisasi bisnis dapat selalu menciptakan keseimbangan
dengan lingnkungan eksternalnya. Karena lingkungan eksternal selalu berubah,
maka organisasi bisnis atau lingkungan internal juga harus selalu berubah.
Perubahan yang harus disesuaikan dengan arah perkembangan lingkungan eksternal,
sehingga tercipta keseimbangan yang dinamis.
Menurut Kast dan Rosenzweig (1979), suatu
organisasi (profit dan nonprofit) dapat dipandang sebagai suatu sistem
sosioteknikal. Menurut pandangan ini, organisasi memiliki lima subsistem yaitu
subsistem tujuan dan nilai-nilai (goals and values subsistem), subsistem
teknikal technical subsistem), subsistem struktural (structural
subsistem), subsistem psikososial (psychosocial
subsistem), dan subsistem manajerial (managerial
subsistem). Subsistem manajerial memiliki fungsi untuk memadukan
segenap subsistem yang lainnya.
Organisasi atau bisnis dapat juga dipandang sebagai
suatu sistem tranformasi. Sebagai suatu sistem transformasi, bisnis memiliki
beberapa subsistem, yaitu subsistem input, proses, dan output. Pandangan ini
sangat bermanfaat untuk menganalisis problem-problem yang berkaitan dengan
output (produk atau jasa) dari organisasi bisnis (perusahaan). Produk atau jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan mungkin tidak laku dipasar karena kualitasnya
terlalu rendah dibandingkan produk para pesaing. Untuk meningkatkan daya saing,
produk atau jasa perlu ditingkatkan kualitasnya. Proses ini dapat ditempuh
melalui dua cara utama, yaitu dengan meningkatkan kualitas input dan
memperbaiki proses transformasi dari input menjadi output.
2. Bentuk organisasi dan kerja sama bisnis
Ketika kita ingin memulai suatu bisnis , kita perlu
memahami dulu bentuk organisai dan kerja sama bisnis.
a. Bentuk-bentuk badan usaha dan usaha lainnya.
Bentuk bentuk badan usaha terdiri dari perusahaan
perseorangan, perusahaan pengkongsian, perusahaan perseroan. Sedangkan badan
usaha lainnya meliputi, BUMN, koperasi , dan organisasi nonprofit/ nirlaba.
1. Perusahaan perseroan
Perusahaan perseroan adalah perusahaan yang dimiliki
satu individu, tapi pada praktiknya bias juga merupakan perusahaan keluarga.
Kelebihan
perusahaan perseorangan adalah mudah didirikan tidak perlu mendapatkan
perizinan dari lembaga pemerintah untuk menjalankannya, modal memulai usaha
relative kecil biasanya berasal dari tabungan, pengelolaan fleksibel dan bebas,
kerahasiaan usaha terjamin karena tidak ada pihak luar.
Kelemahan
perusahaan perseorangan adalah pertanggungjawaban tidak terbatas jika
perusahaan memiliki utang maka yang berkewajiban membayar adalah tanggung jawab
pemilik perusahaan,modal terbatas, kualitas manajerial dan pejerjaan terbatas,
dan kelangsungan operasi perusahaan terbatas.
2. Perusahaan perkongsian (CV, Firma, dan Partnership)
Ciri utama perusahaan perkongsian adalah ukurannya
kecil dan relative dapat dijalankan oleh pemiliknya, bukan merupakan badan
hukum sehingga pertanggung jawabannya hamper sama dengan perusahaan
perseorangan. Perkongsian dibedakan menjadi 2 bentuk yakni perkongsian umum dan
perkongsian terbatas. Dimana perkongsian umum adalah jenis usaha dimana setiap
pemiliknya secara aktif turut menjalankan kegiatan usahanya dan sepenuhnya
bertanggung jawab kepada utang dan tanggung jawab bersama. Sedangkan
perkongsian terbatas adalah usaha milik beberapa orang tetapi ada anggota aktif
dan ada pula anggota pasif. Anggoota aktif adlah yang menjalankan kegiatan
usaha dan bertanggung jawab sepenuhya pada utang perusahaan, sedangkan anggota
pasif hanya sebatas penanam modal/ saham.
Kelebihan
perusahaan perkongsian adalah mudah didirikan, modal usaha relative kecil ,
pengelolaan usaha relative fleksibel dan bebas. Lebih unggul dalam hal
permodalan dibandingkan dengan perusahaan perseorangan karena banyak penanam
saham, lebih banyak keahlian yang diperoleh karena terdiri dari beberapa
individu, dan umur usaha lebih panjang dibandingkan dengan perusahaan
perseorangan.
Kelemahan
perusahaan perkongsian terletak pada, pertanggung jawaban tanpa batas, modal
terbatas, dan kelemahan utama perkongsian adalah sering terjadinya perselisihan
atau kesalahpaman diantara anggotanya.
3. Perusahaan perseroan terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah suatu unit kegiatan usaha
yang memiliki badan hukum yang pendiriannya dilakukan melalui akta notaris
dimana satu dokumen tersebut dicantumkan tujuan pendirian, saham yang
dikeluarkan, dan nama-nama pemimpin yang akan menjalankan usaha. Pemegang saham
pada PT dianggap sebagai pemilik perusahaan, tetapi tidakikut campur dalam
kegiatan usahanya.
PT dapat digolongkan kedalam 2 jenis yakni PT tertutup
dimana saham-sahamnya dijual pribadi tanpa melalui perantara pasar modal,
sedangkan PT terbuka dimana saham-sahamnya dijual melalui perantara pasar
modal.
PT memiliki perbedaan dengan perusahaan lainnya
diantaranya adalah pengelola perusahaan tidak sama dengan pemilik perusahaan,
adanya keterbatasan tanggung jawab terhadap utang, adanya pemisahan antara
harta perusahaan dan harta pribadi , kepemilikan poada perseroan terbatas
ditandai oleh kepemilikan surat saham yang dapat dibeli dari perusahaan itu
langsung atau dibeli dipasar modal.
Adapun saham yang dikeluarkan oleh PT yakni saham
(pemilik modal mendapat keuntungan dari pembagian dividen diakhir periode)
biasa dan saham preferen (pemilik modal mendapat keuntungan dari pembagian
dividen diawal periode). Pengelolaan PT dilakukan dengan cara rapat
umum pemegang saham setiap kali untuk mengontrol kondisi perusahaan, dewan
komisaris orang yang memiliki saham terbesar dan menetapkan kebijakan perusahaan,
serta menejemen perusahaan dilakukan oleh pengurus perusahaan.
Kelebihan
PT adalah tanggung jawab terbatas, saham perusahaan mudah ditunaikan, lebih
mudah memperoleh modal, dan pengelolaan perusahaan lebih professional.
Kelemahan PT adalah badan usaha komplek, pendirian lebih sulit, peraturan yang
harus dipenuhi lebih banyak, dan sukar merahasiakan kegiatan usaha.
4. Badan usaha milik Negara (BUMN)
a. Perusahaan jawatan atau perjan
Perjan adalah perusahaan Negara yang dikelola oleh
departemen tertentu, dimana karyawannya merupakan PNS, tujuan perjan adalah
pelayanan terhadap masyarakat.
b. Perusahaan umum atau perum
Perum adalah perusahaan ,ilik Megara yang memberikan
layanan kepada masyarakat, tanpa adanya subsidi dari pemerintah bahkan
ndiharapkan mampu memberi sumbanagn pendapatan pad akas Negara.
c. Perusahaan perseroan terbatas milik Negara
Saham perusahaan ini sebagian sahamnya milik Negara
dan sebagian lagi milik pihak swasta, umumnya dewan komisaris dipilih oleh
pemerintah sebagai pemegang saham terbesar.
5. Koperasi
Koperasi ialah suatu badan usaha yang tujuannya bukan
sekedar untuk mencari keuntungan tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan
para anggotanya , dan koperasi berbadan hukum.
Ciri-ciri
koperasi adalah paling sedikit anggotanya 20 orang kemudian melakuakan rapat
anggaran dasar untuk pertama kalinya setelah terjadi kesepakatan diajukan
pengesahannya kepada departemen koperasi dan akhirnya mendapatkan ijin usaha.
Sedang modal koperasi didapat dari dana yang diserahkan setiap anggotanya.
Operasi koperasi dibedakan menjadi 3 bentuk yakni, rapat anggota yang akan
menentukan pengurus dan anggota, pengurus yakni anggota yang mengelola kegiatan
koperasi sehari-hari, badan pemeriksa yakni pengawas perusahaan dan bertugas
membuat laporan keuangan yang akan diungkapka pada akhir tahun.
Kegiatan
uasaha koperasi tidak terbatas , bias dikelompokan menjadi 3 kelompok yakni,
koperasi yang menjadi produsen suatu barang seperti koprasi pengrajin batik,
koperasi konsumen yakni yang menyediakan kebutuhan sehari-hari ,dan yang
terakhir adlah koperasi yang merupakan badan keuangan yang melayani simpan
pinjam.
6. Organisasi nonprofit ( Nirlaba)
Nirlaba adalah badan usaha yang bukan mencari
keuntungan dan bias juga disebut nengoverment organization (NGO). Umumnya
bergerak dibidang pendidikan rumah sakit dan pendidikan , biasanya organisasi
ini dikelola dalam bentuk yayasan, dan dikenakan pajak oleh pemerintah.
b. Bentuk kerja sama dan ekspansi bisnis
Bentuk kerja sama bisnis adalah aspek lain dalam
pengembangan organisasi yang melakukan kerja sama untuk mendapat tujuan
tertentu, sedangkan ekspansi bisnis adalah bentuk pengembangan organisasi untuk
mendapatkan tujuan tertentu.
إرسال تعليق